1. Letak
DNA mitokondria terletak di dalam
mitokondria, mitokondria adalah organel sel. Sedangkan DNA inti sel terletak di
dalam inti sel. Mitokondria DNA terletak di matriks mitokondria berdekatan
dalam membran mitokondria, tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif
yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping.
2. Laju
mutasi lebih cepat
Laju mutasi DNA mitokondria lebih
tinggi sekitar 10-17kali di bandingkan DNA inti. Karena mitokondria DNA tidak
memiliki mekanisme reparasi yang efisien. DNA polimerase yang tidak mempunyai
aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi
DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mitokondria DNA tidak memiliki
sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA
yang tidak akurat akan menyebabkan mutasi mudah terjadi.
3. Tidak
memiliki protein histon
Pada DNA inti, disusun dalam bentuk
yang khas, dengan adanya beberapa macam protein histon sehingga bentuknya
seperti berpilin-pilin.
4. Jumlah
lebih banyak dan ukuran genom lebih kecil
DNA mitokondria mempunyai jumlah
lebih banyak jika dibandingkan DNA inti, karena jumlah mitokondria banyak
didalam sel. Dari segi ukuran genom, genom DNA mitikondria relatif lebih kecil.
5. Hanya
diwariskan dari ibu
DNA mitokondria diwariskan hanya
dari ibu, sedangkan DNA inti dari kedua orang tua. Pada saat pembuahan sel, sel
sperma hanya berpusi materi DNA saja sedangkan bagian sel sperma lain tidak
sehingga DNA mitokondria pada anak hanya dari ibu.
6. Bentuknya
lingkaran dan sirkuler
DNA mitokondria berbentuk
lingkaran, berpilin ganda, sirkular dan tidak terlindungi membran (prokariotik)
sedangkan bentuk DNA inti panjang tidak sirkuler, double helik, pada saat akan
pembelahan sel berbentuk kromosom.
7. Tidak
memiliki intron
DNA mitokondria tidak memiliki
intron dan semua gen pengkode terletak berdampingan sedangakan pada DNA inti
terdapat akson dan intro pada saat sintesis protein terjadi pemotongan intron
yaitu pada pemrosesan mRNA.
8. Haploid
(2n)
DNA mitokondria bersifat haploid
karena hanya berasal dari ibu.
9. Stop
kodenya berbeda
Salah satu bentuk keunikan lainnya
dari mitikondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan
perbedaan dalam hal pengenalan kode universal. UGA tidak dibaca sebagai
“berhenti” melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai
arginin melainkan dibaca sebagai “berhenti” AUA di baca sebagai methionin.
10. DNA
mitokondria mempunyai daerah yang tidak mengkode dari mtDNA. Daerah ini
mengandung daerah yang memiliki variasi tinggi yang disebut displacementloop (
D-loop ). D-loop merupakan daerah deruntai tiga ( tripple stranded ) untai
ketiga lebih dikenal sebagai 7S DNA. D-loop memiliki dua daerah dengan laju
polymorphism yang tinggi sehingga urutannya sangat bervariasi antar individu,
yaitu Hypervariable (HVSI) dan Hypervariable II (HVSII). Daerah non-coding juga
mengandung daerah pengontrol karena mempunyai origin of replocation untuk
untaian H (OH) dan promoter transkrip untuk untaian H dan L (PL dan PH). Selain
itu, daerah non-conding juga mengandung tiga daerah lestari yang disebut dengan
censerved sequence block (CSB) I, II, III. Daeran ini diduga memiliki peranan
penting dalam replikasi mtDNA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar